Agen Casino Online javascript:void(0)javascript:void(0)

Get Adobe Flash player

javascript:void(0)javascript:void(0)

Get Adobe Flash player

Jelang Final Piala AFF - Persembahan Terakhir dari Duric

FOTO: AFP/Getty ImagesSingapura - Aleksandar Duric sudah tidak muda lagi, sudah 42 tahun. Turnamen Piala AFF kali ini pun akan menjadi yang terakhir untuknya. Oleh karenanya, wajar jika ia ingin mengakhirinya dengan sebuah trofi.

Seorang pemain ingin mengakhiri kariernya dengan sebuah pencapaian adalah romantisme yang lazim dalam sepakbola --atau olahraga manapun. Namun demikian, tak semuanya berujung kesuksesan. Zinedine Zidane pernah punya harapan yang sama pada Piala Dunia 2006 dan kita semua tahu seperti apa ujungnya. Di sisi lain, Duric, yang sudah mengatakan ini akan menjadi Piala AFF terakhirnya, tentu tidak berharap akan berakhir seperti Zidane.

Karier Duric di tim nasional tergolong tidak lazim, jika Anda menilainya demikian. Pada usia 37 tahun, ketika banyak pemain sepakbola biasanya sudah pensiun, dia baru memperkuat timnas Singapura. Debutnya melawan Tajikistan diwarnai oleh sepasang gol dan sejak saat itu dia seperti menjadi jimat untuk The Lions, meski tidak selalu bermain.

Di Piala AFF tahun ini pun juga demikian. Duric kerap memulai pertandingan dari bangku cadangan dan baru satu gol dia sumbang. Tapi, toh demikian, dia mengaku siap untuk berkontribusi untuk tim apa pun bentuknya. "Saya memang tidak mencetak gol, tapi yang terpenting berkontribusi untuk tim," ucapnya seusai laga semifinal kedua melawan Filipina.

Laga itu sendiri berakhir dengan kemenangan 1-0, di mana Khairul Amri mencetak satu-satunya gol. Singapura pun berhasil melaju ke final dan kini hanya tinggal satu langkah lagi bagi Duric untuk mencapai impiannya.

"Mencapai babak final tahun ini seperti sebuah mimpi yang jadi kenyataan," ucapnya di situs resmi Piala AFF.

"Saya sudah bermain di turnamen ini pada 2008 dan 2010, jadi ini merupakan turnamen ketiga saya dan saya senang bisa bermain di final karena ini adalah kesempatan terakhir saya. Saya akan pensiun setelah turnamen ini, saya sangat ingin mencapai final dan kami berhasil melakukannya."

"Pada saat bersamaan, kami sudah membuktikan penilaian banyak orang salah dengan melaju sampai ke final. Tak banyak orang percaya kami bisa lolos dari fase grup. Tapi, seiring berjalannya pertandingan, kami berkembang sebagai sebuah tim dan menunjukkan bahwa kami benar-benar tim yang bagus."

Duric menjadi warga negara Singapura pada 2007 dan sejak saat itu sudah memainkan laga internasional sebanyak 51 kali. Dari puluhan kesempatan itu, ia sukses mencetak 24 gol. Dengan usia yang sudah kepala empat, ia hanya bisa bersyukur atas pencapaian yang sudah didapatnya sejauh ini.

"Sejujurnya, saya tidak pernah menyangka bisa bermain di final bersama tim nasional. Saya harus bersyukur karena dengan usia seperti saya, mendapatkan 50 caps untuk tim nasional adalah pencapaian yang luar biasa," kata pria yang pernah memperkuat Bosnia-Herzegovina di Olimpiade 1992 di cabang dayung ini.