Hipnosis
Hipnosis (Inggris: hypnosis) adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, dimana seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Teknik ini sering dilakukan untuk menjelajahi alam bawah sadar.
Hipnotis
Hipnotis adalah keadaan dimana proses hipnosis dilakukan, dimana seseorang membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis. Orang yang terhipnotis dipercaya berada dalam keadaan mental dimana perhatiannya menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan pikirannya lebih mudah menerima permintaan atau sugesti.
Hipnotis bukan seperti yang dituduhkan oleh berbagai pihak yaitu sering digunakan untuk kejahatan yang ada di pinggir jalan. Ilmu hipnotis sesungguhnya sangat mulia karena ilmu ini bisa diterapkan untuk berbagai keperluan serta memberikan manfaat terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Akan tetapi, penerapannyalah yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Hipnosis / Hypnosis bukanlah magic atau gaib, tetapi metode ilmiah yang mudah dipelajari oleh siapa saja termasuk orang awam sekalipun.
Untuk belajar hipnotis, diperlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Mempelajari ilmu hipnotis bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan jika ada kemauan. Apalagi sekarang sudah banyak seminar hipnosis / pelatihan hipnotis di sejumlah kota di Indonesia.
Sejarah Hipnotis
Kata ‘Hipnotis’ dan ‘hipnotisme’ sama-sama merupakan turunan dari istilah ‘neuro-hipnotisme’ (nervous sleep), dicetuskan oleh dokter bedah Skotlandia James Braid sekitar tahun 1841 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Hipnotis Modern. Braid mendasari cara kerjanya dengan metode yang dikembangkan oleh Frans Mesmer dan para pengikutnya (“Mesmerisme” atau “Magnetisme Binatang”), tapi berbeda dengan teorinya sebagaimana prosedur yang dilakukan.
Berlawanan dengan kesalahan konsep popular, bahwa hipnotis merupakan sebuah bentuk mirip ketidaksadaran waktu tidur, penelitan kontemporer menyebutkan bahwa hipnotis sesungguhnya merupakan keadaan bangun dari konsentrasi yang terfokus dan berpusat pada sugestibilitas, dengan kewaspadaan perifer yang berkurang. Pada buku pertama topik ini “Neurypnology” (1843), Braid mendeskripsikan “hipnotisme” sebagai keadaan relaksasi fisik disertai dan diinduksi konsentrasi mental (“abstraksi”).
Franz Mesmer lahir 23 Mei 1734, di Iznang, Lake Constance, Austria. Dia mendapatkan gelar Doctor pada tahun 1766 dengan makalahnya yang berjudul De Planetarum Influx (Dalam Pengaruh Planet-planet). Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.
Metode terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.
Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah drama penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya, Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah disembuhkan.
Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis, semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia mendapatkan perlawanan dari kalangan medis karena teorinya dinilai tidak ilmiah.
Kondisi ini membuat Mesmer tidak betah di Wina dan kemudian pindah ke Prancis. Nasib Mesmer ketika di Prancis pun tidak jauh beda. Meskipun beberapa dokter mendukung dan masyarakat merasa tertolong dengan kehadiran Mesmer, sebagian besar dokter Prancis tidak senang dengan Mesmer. Sebab itulah pada tahun 1781 Mesmer pindah ke Belgia.
Ternyata, kepergian Mesmer dari Prancis ke Belgia tidak membuat ajaran mesmerisme mati. Mesmerisme makin berkembang pesat di Prancis dan membentuk sebuah organisasi yang khusus mempelajari Mesmerisme. Kemudian atas permintaan penganut mesmerisme di prancis, Mesmer kembali lagi Ke Prancis.
Kedatangan Mesmer ke Prancis yang kedua kalinya ini juga mendapatkan perlawanan dari kalangan medis. Mereka meminta Raja Louis XVI untuk membentuk komisi khusus yang menyelidiki metode penyembuhan mesmer. Hasil penyelidikan ini mendiskreditkan Mesmer. Akhirnya Mesmer Pindah ke sebuah desa kecil di Swis dan menghabiskan masa tuanya untuk mengobati orang-orang miskin.
James Braid adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi. Ia adalah seorang ahli bedah dan seorang penulis yang produktif dan andal. Ia juga sangat dihormati oleh British Medical Associatian.
Pada tahun 1841, ia melakukan pemeriksaan medis pertama terhadap seorang subjek yang berada dalam kondisi trance mesmerisme. Setelah pemeriksaan pertama, ia memulai eksperimen pribadi dan melibatkan rekan kerja yang ia percaya. Dari hasil penelitian yang ia lakukan, akhirnya hypnosis dapat dijelaskan dalam kerangka ilmiah dan diterima sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran Inggris.
Dalam penelitiannya, Braid menemukan bahwa memfokusan pandangan mata (eye fixation) mengakibatkan suatu kondisi kelelahan, misalnya kelopak mata menjadi sangat lelah sehingga tidak bisa dibuka oleh subjek. Ia beranggapan, itu adalah kunci mesmerisme. Setelah melakukan lebih banyak eksperimen, Braid akhirnya mengembangkan teori tentang perhatian mata. Ia meminta subjek untuk menatap berbagai objek dari berbagai posisi, termasuk memandang matanya dan juga api lilin, dan berhasil membawa subjek masuk ke kondisi trance.
James Braid disebut sebagai Bapak Hypnosis, karena dia yang memperkenalkan nama hypnosis atau hypnotism untuk menggantikan mesmerisme dan magnetisme.
Marquis de Puysegur (1751 – 1825) adalah seorang mantan Militer Prancis yang mendalami Mesmerisme.
Dia menyatakan perlunya eksperimen dalam pengembangan Mesmerisme. Puysegur memperkenalkan banyak konsep baru bagi Mesmerisme, seperti somnambulisme artifisial, otomatisme motor, katalepsi, anestesia, amnesia, perbedaan individual dalam sugestibilitas, serta halusinasi positif dan negatif.
Dr. John Elliotson (1791 -1868) adalah profesor dari University Hospital di London, Inggris. Dia mengenal hypnosis dari Richard Chenevix, seorang murid dari Faria, dan mendalami hypnosis dari Baron de Potet.
Elliotson memulai eksperimen hypnosisnya di tahun 1837. Dia menemukan bahwa pasiennya bisa menjalani pembedahan tanpa merasa nyeri. Dia melakukan hypnosis kepada pasiennya kapanpun itu memungkinkan. Namun apa yang dilakukan Elliotson bertentangan dengan keyakinan para dokter senior waktu itu. Main stream saat itu mempercayai bahwa rasa sakit dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Konsekwensinya Elliotson pun di-diskterditkan oleh banyak dokter.
Tidak peduli dengan komentar orang lain, Elliotson terus maju memperkenalkan magnetisme kepada dokter-dokter muda yang diharapkan punya pemikiran baru. Dia mendapatkan banyak sekali pengikut dari dokter-dokter muda. Namun serangan dari kalangan dokter senior semakin kuat sampai pada titik Elliotson memutuskan untuk keluar dari Rumah Sakit dan Universitas, dan tidak pernah kembali lagi.
Elliotson memperjuangkan magnetisme agar diterima secara resmi oleh dunia medis selama 30 tahun. Dia juga menerbitkan sebuah jurnal bernama “Zoist” yang membuat James Esdaile tertarik.
Ambroise Auguste Liebeault (1823 – 1904) adalah Dokter Prancis yang baik hati yang mengabdi pada rakyat miskin, yang tidak pernah menuntut biaya pengobatan kepada pasiennya.
Liebeault menyatakan bahwa yang membuat orang memasuki kondisi hyposis adalah sugesti verbal (sugesti yang diucapkan). sugestibilitas dan kemampuan imajinasi klien dipandang sebagai kunci keberhasilan hipnoterapi.
Jean Martin Charcot (1825 – 1893) adalah neurolog yang sangat terkenal di prancis. Disamping nama besarnya dalam dunia medis, eksperimennya dalam bidang hypnosis tidak dilandasi oleh pengetahuan yang mendalam.
Dia menyimpulkan bahwa hypnosis adalah kondisi tidak normal yang bisa melemahkan pikiran seseorang. Apa yang dikatakan Charcot tentang hypnosis telah membuat ilmu hypnosis mundur, sehingga hanya sedikit orang yang mempelajari hypnosis. Pendapat Charcot ini kemudian ditentang oleh Nancy School of Hypnosis.
Sigmund Freud (1856 – 1939) seorang Neurolog (Psikiater) berkebangsaan Wina, Austria.
Jasa terbesar Freud dalam bidang memahami pikiran manusia adalah menyusun teori yang sistematis tentang pikiran sadar, pikiran tak sadar, dan cara kerja pikiran. Dia juga menemukan teknik psikoterapi yang dinamakan psikoanalisa. Namun dalam bidang hypnosis, dia bukanlah tokoh yang ikut mengembangkannya, alih-alih menyebabkan kemunduran hypnosis. Sebagai tokoh yang disegani, pernyataannya yang negatif mengenai hypnosis telah membuat para pakar lain untuk berhenti atau tidak mau mempelajari hypnosis.
Freud menghabiskan waktu 19 minggu untuk belajar hypnosis dari Charcot. Namun dalam praktek hypnosis, Freud sering gagal menghipnotis orang normal karena dia kurang terampil menjalin rapport dengan klien. Karena kegagalannya itu, Freud membuat pernyataan bahwa hypnosis hanya berhasil untuk orang yang sakit mental dan mengklaim bahwa hypnosis memiliki efek samping yang membahayakan. Apa yang dikatakan Freud tersebut serupa dengan pendahulunya, Charcot.
Freud meninggalkan hypnosis, dan kemudian menciptakan psikoanalisa. Ada yang belum banyak diketahui orang mengenai hubungan Freud dan hypnosis. Meskipun Freud tidak menggunakan hypnosis dalam menerapi pasiennya, sebenarnya dia tetap mempelajari dan mengamati perkembangan hypnosis. Freud ternyata sangat tertarik dengan hypnosis.
Diceritakan oleh Gerald F. Kein dalam pelatihannya, bahwa beberapa bulan sebelum Freud meninggal, dia merekam pernyataannya tentang hypnosis. Ada audio tape dari Freud yang dibawakan oleh seorang keponakan Freud di acara konverensi tahunan hypnosis. Isinya kurang lebih:
”kami telah mempelajari hypnosis selama 39 tahun, dan kami masih belum mengenal seluruhnya tentang hypnosis. Jika kami menyadari dari dulu bahwa hypnosis adalah alat yang paling efektif dalam transformasi pikiran manusia, kami tidak akan mengembangkan psikoanalisis yang sekarang masih dianggap orang sangat berguna…..”Carl Gustav Jung (1875-1961) Seorang Psikiater asal Swiss yang merupakan murid Freud ini juga mengembangkan hypnosis. Dia berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan secara otoriter, langsung memerintah klien untuk mengikuti apa yang dikehendaki oleh therapist.
Milton Hyland Erickson (1901-1980) dipandang sebagai hipnoterapis dan psikoterapis yang paling kreatif sepanjang sejarah hypnosis. Kehebatan Erickson di dunia psikoterapi mungkin bisa disetarakan dengan Freud dalam menjelaskan perilaku manusia.
Erickson dipandang sebagai hipnoterapis dan psikoterapis yang paling kreatif sepanjang sejarah hypnosis. Kehebatan Erickson di dunia psikoterapi mungkin bisa disetarakan dengan Freud dalam menjelaskan perilaku manusia. Erickson menjalani hidup yang unik dengan keterbatasan yang ia alami, mulai dan buta warna, agak tuli, dan dislexia. Ia juga menderita sakit polio sebanyak dua kali, yaitu pada usia 17 dan 51 tahun.
Erickson sangat berbeda pendapat dengan pendahulunya mengenai hypnosis. Dia menyatakan bahwa dalam suatu proses hypnosis, yang paling berperan adalah pikiran klien sendiri. Erickson juga menyatakan bahwa hypnosis adalah kondisi yang wajar dan tidak bisa digunakan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan dan normal yang dianut seseorang.
Erickson mengubah pola sugesti hypnosis dari yang bersifat direct (langsung memerintahkan subjek untuk melakukan sesuatu) menjadi indirect (tidak langsung dengan cara menggunakan cerita atau perumpamaan). Dia juga mengembangkan teknik-teknik sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif) dalam proses terapi. Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata menghipnosis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik yang dilakukan Erickson, presentase orang yang dapat dihipnosis dalam suatu komunitas menjadi naik.
Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat menghipnotis orang lain cukup hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena takut dihipnosis. Atas jasanya, maka hypnosis dapat diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.
Dave Elman (1900-1967)
Tokoh-tokoh lain yang mengembangkan hypnosis setelah masa Erickson adalah Dave Elman yang mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan dokter gigi.
Karir Elman dalam hypnosis melonjak sejak pertunjukan hypnosisnya yang disaksikan banyak dokter. Sejak saat itu, banyak sekali dokter yang belajar hypnosis dari Dave Elman.
Ormond Mc Gill (1913-2005)
Disamping Dave Elman adalah Ormond Mc Gill yang spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist dan dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotist. Bukunya yang berjudul The New Encyclopedia of Stage Hypnotism menjadi semacam “kitab suci” bagi setiap orang yang ingin mendalami hypnosis.
Setelah melalui proses sejarah yang panjang, dengan perjuangan para tokoh-tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkannya kepada umum, sekarang hypnosis sudah diterima sepenuhnya sebagai alat terapi yang berguna dan aman. Hypnosis telah diakui sebagai salah satu dari metode terapi yang sah oleh berbagai lembaga negara, diantaranya British Medical Association pada 1955, American Medical Association pada 1958, dan American Psychological Association pada 1960.
Berbicara hipnotis, akan sangat tidak lengkap, jika saya tidak menambahkan seorang ahli hipnotis satu ini. Di Indonesia sendiri sudah pasti sangat kita kenal baik sosok seseorang yang disebut Master of Hipnotis. Dia adalah Romy Rafael.
Romy Rafael dengan nama asli Romy Tunggul Widodo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 12 Juli 1977; umur 33 tahun) dikenal sebagai pesulap dari Indonesia. Namun Romy menolak sebutan pesulap, karena bidang yang dia geluti, hipnosis, menurut Romi bukanlah sulap dan tidak ada unsur magic sama sekali.
Lelaki yang kerap mengenakan penutup kepala warna hitam ini mendalami hipnosis dan berbagai kegunaannya selama lebih dari 4 tahun di Amerika, antara lain di Hypnotism Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute, dan Institute for Neuro Research and Education. Romy sekarang menguasai hipnosis untuk panggung dan hiburan, klinis (pengobatan masalah-masalah psikis), medis (kedokteran), bahkan hipnosis untuk bisnis dan perusahaan.
Sekembalinya ke Indonesia, Romy memilih jalur entertainment untuk mengembangkan kemampuannya. Romy sengaja memilih jalur ini untuk menambah daya tarik dan menghilangkan kesan negatif lantaran banyak kasus penipuan dan kejahatan dengan ilmu ini. Penampilan Romy yang paling terkenal adalah melalui tayangan program televisi mengenai hipnosis yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Romy menyatakan bahwa kliniknya bisa menyembuhkan orang yang tengah dalam keadaan stres, depresi, phobia (ketakutan tidak beralasan), bahkan menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Untuk membuka praktek terapi tersebut, Romy telah memiliki sertifikat dari American Board of Hypnotherapy (A.B.H.), National Guild of Hypnotism (N.G.H.), IACT dan ITTO dengan pengalaman lebih dari lima tahun dalam bidang hipnosis klinis dan medikal.
Di tahun 2005, Romy berhasil memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menghipnotis sekitar 5000 orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di Mangga Dua Square, Jakarta pada tanggal 11 November 2005.
Karakteristik Hipnotis
Pandangan skeptis tentang kesulitan membedakan antara hipnotis dan efek placebo, mengatakan bahwa hipnotis sangat bergantung terhadap efek sugesti dan dipercaya bahwa hal tersebut akan susah dibayangkan, bagaimana suatu kontrol plasebo dapat diciptakan untuk penelitan tentang hipnotis. Dapat dikatakan bahwa sugesti hipnotik dimaksudkan secara eksplisit agar dapat berguna terhadap efek placebo. Sebagai contoh, Irving Kirsch telah mencetuskan definisi Hipnotis sebagai sebuah efek ‘mega-plasebo yang tidak mengecoh’, contohnya sebuah metode terbuka yang menggunakan sugesti dan menggunakan metode untuk memperbesar efeknya.
Sugesti
Ketika James Braid pertama kali mendeskripsikan hipnotisme, dia tidak menggunakan istilah ‘sugesti’ tetapi dimaksudkan pada tindakan untuk memfokuskan pikiran sadar subyek terhadap satu ide yang dominan. Strategi terapi utama Braid melibatkan stimulasi atau mengurangi fungsi fisiologis pada area tubuh yang berbeda. Pada karya berikutnya, bagaimanapun juga, Braid meletakkan dasar bentuk sugesti verbal dan non verbal, termasuk penggunaan ‘sugesti bangun’ (waking suggestion) dan Hipnotis diri sendiri (self hypnosis). Setelah itu, penekanan hipnotis oleh Hippolyte Bernheim bergeser dari keadaan fisik pada proses psikologis sugesti verbal. Konsep Bernheim terhadap sugesti verbal primer pada hipnotis mendominasi subyek selama abad ke-20.
Sehingga membuat beberapa pihak menyatakan bahwa ia adalah Bapak Hipnotis Modern. Hipnotisme kontemporer memakai berbagai macam sugesti, termasuk Sugesti verbal langsung, Sugesti verbal tidak langsung, seperti permintaan atau sindiran, metafora, dan ungkapan kata-kata pihak lain
Sugesti non verbal dalam bentuk imajinasi mental, nada suara, dan manipulasi fisik. Perbedaannya pada umumnya ada antara sugesti yang diberikan dengan permisif atau dengan cara yang lebih otoriter. Beberapa sugesti hipnotis dimaksudkan untuk memberikan reposmon langsung, sedangkan lainnya (sugesti pasca-hipnotik) dimaksudkan untuk memicu respon setelah ada penundaan waktu selama beberapa menit hingga beberapa tahun pada beberapa kasus.
Pikiran sadar vs pikiran bawah sadar
Beberapa praktisi memahami sugesti sebagai suatu bentuk komunikasi primer langsung pada pikiran sadar subyek, sementara praktisi lain memandang sugesti sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar atau pikiran sadar. Konsep-konsep ini diperkenalkan dalam konsep hipnotisme pada akhir abad 19 oleh Sigmund Freud dan Pierre Janet. Perintis hipnotisme periode zaman Victoria, termasuk Braid dan Bernheim, tidak menggunakan konsep-konsep ini, tetapi mengakui bahwa sugesti hipnotis diarahkan kepada pikiran sadar subyek.
Memang, sebenarnya Braid mendefinisikan hipnotisme sebagaimana berpusat kepada perhatian sadar terhadap suatu ide atau sugesti yang dominan. Pandangan berbeda mengenai sifat dasar pikiran telah menimbulkan berbagai konsep tentang sugesti. Praktisi hipnotis yang mempercayai bahwa respon yang dimediasi terutama oleh pikiran bawah sadar, seperti Milton Erickson, menciptakan berbagai macam kegunaan sugesti tidak langsung seperti metafora atau cerita, yang bermaksud untuk menemukan artinya dari pikiran sadar subyek. Konsep sugesti subliminal juga bergantung terhadap pola pikir. Sebaliknya, praktisi hipnotis yang percaya bahwa respon terhadap sugesti terutama dimediasi oleh pikiran sadar, seperti Theodore Barber dan Nicholas Spanos cenderung menggunakan lebih banyak sugesti dan instruksi verbal secara langsung.
Kontroversi hipnotis
Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang dihipnotis pada dasarnya diminta untuk "menuju kondisi seperti pasien epilepsi ditirukan seperti sebuah parodi". Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta.
Bagaimanapun hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi - dan di sisi lain ada orang-orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya.
Proses hipnotis
Proses terjadinya hipnotis :
1. Membuat orang merasa nyaman. Posisi duduk, berbaring, atau posisi apa saja yang membuat nyaman. Keadaan nyaman akan membuat orang lebih santai, dan akan mampu berkonsentrasi pada apa yang dikatakan.
2. Berbicaralah dengan suara tenang. Jangan terlalu antusias atau membosankan. Bicara dengan sedikit otoritas, tetapi dengan nada tenang.
3. Mintalah orang yang akan dihipnotis mengambil nafas dalam-dalam dan rileks. Lebih rileks dan buat orang tersebut menyadari setiap organ tubuhnya. Misalnya, suruh orang tersebut fokus pada tangannya dan katakan "Anda sadar hanya pada tangan Anda, rileks, lemas dan lepaskan, benar-benar rileks." Ulangi untuk semua bagian tubuhnya, dan berikan instruksi yang positif, seperti "Anda melakukan dengan sangat baik."
4. Pandu orang tersebut untuk lebih rileks dan tampak hampir tertidur. Dapat menggunakan ungkapan-ungkapan seperti "Anda merasa sangat damai." Langkah ini adalah dimana penghipnotis bisa menyarankan seseorang pada perubahan. Pastikan hanya berikan saran positif, sesuatu yang membuat orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.
5. Selesaikan proses perlahan-lahan. Katakan pada orang yang dihipnotis bahwa Anda akan menghitung hingga lima, dan dalam hitungan kelima dia akan terjaga dan sangat segar.
Hipnotis harus dilakukan dengan izin. Selain menghormati dan alasan etis, juga untuk jaminan kesuksesan, karena hipnotis tidak bisa dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan.
Intinya, HIPNOTIS membawa kesadaran seseorang ke posisi trance/memasuki alam bawah sadarnya.
Kesalahpahaman Hipnotis
Kesalahpahaman terbesar hipnotis, seperti dilansir dari mind-bodydynamics.com adalah yang menyebutkan bahwa penghipnotis mempunyai kendali penuh atas orang yang dihipnotis, sehingga dapat melakukan apapun perintahnya.
Hal ini tidaklah benar, karena hipnotis tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengannya.
Kesalahpahaman lain hipnosis adalah suatu bentuk ketidaksadaran yang menyerupai tidur. Padahal hipnotis sebenarnya adalah pemusatan perhatian dan dalam keadaan terjaga.
Kesalahpahaman lain adalah bahwa seseorang tidak ingat apapun yang terjadi selama dihipnosis. Hal ini juga tidak benar, karena orang yang dihipnotis menyadari hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dan tidak berada dalam keadaan pingsan.
Ada juga yang menyebutkan bahwa hipnotis dapat mengungkapkan rahasia gelap seseorang. Hal ini bisa terjadi jika seseorang memang ingin membuat suatu pengakuan, tetapi tidak akan berlaku jika mereka tak menginginkannya, karena hipnotis tidak bisa memaksakan hal yang bertentangan.
Manfaat Hipnotis
Selain itu ada juga manfaat lain, seperti hipnotis berat badan, menyembuhkan masalah memori, insomnia, kesedihan, gangguan obsesi kompulsif, gagap, kepercayaan diri, rasa malu, proses persalinan, masalah kulit, berbicara di depan umum, kecemasan, rasa sakit, gangguan kebiasaan, dan lainnya. Hipnotis seperti ini dikenal dengan hipnoterapi.
Berikut ini adalah trik/ cara menghindari kejahatan hipnotis yang bisa anda temui di web manapun :
Cara Menghindari Hipnotis
Secara teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis sangatlah mudah. Berikut ini tips dan trik untuk menghindari kejahatan gendam / hipnotis jalanan:
Versi A
1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolaknya, karena seluruh proses hipnotis adalah proses “self hypnosis ” (kita mensugesti diri sendiri) dimana rasa takut kita dimanfaatkan oleh penggendam.
2. Curigalah pada orang yang baru anda kenal dan berusaha mendekati anda, karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.
3. Waspadalah terhadap orang yang menepuk anda dan hindari dari percakapan yang mungkin terjadi. Ketika anda fokus pada ucapannya, pada saat itulah sugesti sedang dilontarkan. Segeralah pindah dari tempat itu dan alihkan perhatian anda ketempat lain.
4. Sibukkan pikiran anda dan jangan biarkan pikiran kosong pada saat anda sedang sendirian ditempat umum, karena pada saat pikiran kosong / bengong, bawah sadar terbuka sangat lebar dan mudah untuk tersugesti.
5. Waspadalah terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba secara tidak wajar, karena kemungkinan saat itu ada seseorang yang berusaha melakukan telepathic forcing kepada anda. Segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut kebumi, cukup dengan cara visualisasi dan berdoa menurut agama dan keyakinan anda.
6. Bila ada orang yang memiliki kebiasaan “latah” usahakan agar kalau bepergian ditemani oleh orang lain, karena latah adalah suatu kebiasaan membuka bawah sadar untuk mengikuti perintah. Usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan latah tersebut.
7. Hati-hati terhadap beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni anda tanpa suatu hal yang jelas dan pergilah ketempat yang ramai atau laporkan kepada petugas keamanan. Kadang penggendam melakukan hipnotis secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.
8. Jika anda mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, segeralah perintahkan diri anda agar sadar dan normal kembali, dengan meniatkan, “Saya sadar dan normal sepenuhnya! ” Dan andapun akan sadar dan normal kembali
Versi B
Tips ini disarikan oleh Ir. Yan Nurindra, seorang pakar hipnotis yang menguasai metode Western Hypnosis
maupun Traditional Hypnosis:
1. Jangan membiarkan pikiran kosong ketika berada di daerah umum. Pikiran kosong dapat mengakibatkan gerbang telepathic terbuka, sehingga pihak lain dapat dengan mudah menyampaikan pesan secara telepathic.
2. Waspadalah jika tiba-tiba timbul rasa kantuk yang tidak wajar,ada kemungkinan bahwa seseorang yang bermaksud negatif sedang melakukan”telepathic forcing”.
3. Bagi mereka yang memiliki kebiasaan “latah”, sebaiknya jangan bepergian ke tempat umum tanpa teman. Mereka yang mempunyai kebiasaan “latah” cenderung memiliki gerbang bawah sadar yang mudah dibuka paksa dengan bantuan kejutan (Shock Induction). Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mudah terkejut.
4. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada beberapa orang yang tidak dikenal mengerumuni Anda untuk suatu alasan yang tidak jelas. Sekali jangan mudah panik! Karena rasa panik akan mempermudah terbukanya gerbang bawah sadar anda!
5. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu Anda! Usahakan agar pikiran dan panca indera Anda tetap aktif ke seluruh lingkungan! Jangan terfokus pada ucapan-ucapan orang yang menepuk Anda. Segera berpindahlah ke daerah yang lebih ramai!
6. Jika secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dada Anda terasa sesak, dan diikuti dengan perut agak mual, dan kepala sedikit pusing, waspadalah karena mungkin ada seseorang tengah mengerahkan energi gendam! Segera lakukan “grounding”, yaitu meniatkan membuang seluruh energi negatif ke bumi (cukup visualisasi).
7. Jika terjadi hal-hal yang mencurigakan, segera sibukkan pikiran Anda, agar tetap berada di frekwensi yang mengakibatkan efek hipnotis tidak dapat bekerja. Antara lain dengan berdoa dalam hati, menyanyi dalam hati, atau memikirkan hal-hal yang berat.
8. Akhirnya, tanamkan terus menerus di dalam diri Anda, bahwa hipnotis tidak akan bekerja bagi mereka yang menolaknya.