Home :
Cibi Pilihan
» Kisah Nyata Lebaran Kemarin: Kekuatan Sedekah
Kisah Nyata Lebaran Kemarin: Kekuatan Sedekah
Pagi itu Pak Guru lg diem dirumah sambil nungguin istrinya mau bikin kue buat lebaran, niatnya sih mau ngebantu. Tapi keburu ada tamu yang bawa 3 ekor bebek . Tamu tersebut ternyata berniat menjual bebeknya ke Pak Guru. Pak Guru juga gak begitu kenal sama si tamu tersebut karena emang baru ketemu saat itu juga.
“Assalamualaikum Pak, Saya mau menjual bebek saya”. Kata orang tersebut.
“Wah, bebeknya bagus-bagus, berapaan harganya mang, jangan mahal-mahal”. Kata Pak Guru, memang sehari sebelumnya saya dan beliau lagi membicarakan bakar bebek, kayaknya enak banget buka puasa sama bebek bakar.
“35 ribu saja pak per ekornya” Katanya lagi.
“Wah kemahalan Pak, 25 saja gimana? Itu bebeknya masih belum besar ko udah mau dijual, emang buat apa Mang??” tanya Pak Guru.
“Anak saya nangis pak pengen Baju lebaran, jadi mau gak mau saya jual saja buat beli baju lebaran”. Tukang bebek itu sambil tersenyum.
Pak Guru teringat anaknya kemarin yang minta 500 rebu buat beli Baju lebaran dan langsung dikasihnya seolah uang tersebut bernilai biasa saja, 1 anak 500 rebu, belum kakaknya yang pengen agak gede haha, pokoknya kebayang lah seorang ayah kalau mendekati lebaran.
Pak Guru juga merasa sedih dan iba liat si Bapak penjual bebek yang juga pengen membelikan anaknya baju lebaran. Dia juga mengerti dan Faham keinginan seorang Ayah untuk menyenangkan anak-anaknya, apalagi dihari Raya Lebaran. Susahnya jadi ayah dengan gaji pas-pasan seorang guru, truz anak-anaknya kekeuh pengen baju lebaran. Kebayang kan? hehe.
“Udah mang, simpen Saja bebeknya, ayuk ikut sama Saya Naek Mobil”. Kata Pak Guru sambil menuju Mobilnya.
“Kemana Pak?” Tanya si Bapak Penjual Bebek.
“Katanya Mau beli Baju lebaran buat anaknya? Ayok mumpung masih pagi, kita ke Cimahi belanja baju buat anaknya”. Ajak Pak Guru semangat.
“Tapi bebek saya mau di beli pak?”. Si tukang bebek Bingung.
“Gak usah dipikirin, bebeknya nanti bawa pulang aja buat lebaran. sekarang kita jalan-jalan beli baju lebaran buat anaknya”.
Subhanalloh dan Luar biasanya si Pak Guru ini, dia dengan ikhlas mengajak si penjual bebek ke Mall dan dibelikannya baju lebaran untuk diberikan kepada anak-anaknya. uang yang dihabiskan memang tak seberapa, sekitar Rp.500 rebuan lah. Tapi bagi si tukang bebek itu jika 1 bebek dijual 35 rebu, maka 3 bebek sama dengan Rp.105000. Uang segitu mungkin hanya cukup untuk baju 1 anak saja. Bagaimana dengan hidangan Lebaran nanti yang biasanya ditetangga-tetangga suka tersedia daging?
Zaman sekarang masih ada orang yang rela dan Ikhlas seperti yang dilakukan oleh si Pak Guru itu. Ucapan syukur dan terimakasih tak henti-hentinya dilontarkan oleh si penjual bebek itu.
Dan lebaranpun tiba. Seluruh umat islam merayakan hari kemenangan tersebut karena telah sebulan penuh berpuasa. Kegembiraan terpancar dari setiap insan yang merayakan hari besar Umat Islam tersebut.
Pak guru juga tentunya merasa senang. Dia hanya bisa membayangkan kegembiraan yang dialami oleh si penjual bebek kemarin, coz keberadaannya juga tidak diketahui.
Entah dari mana asalnya, tiba-tiba ada secuil amplop yang ditujukan untuk Pak Guru di meja tamu. dan luar biasanya didalamnya terdapat uang yang jumlahnya lebih dari 2 juta rupiah. Ini adalah berkah dari kekuatan sedekah. Pak Guru yang bersedekah tanpa mengharapkan imbalan apapun dan ikhlas yang mungkin keluar uang kurang dari 500 ribu kini mendapatkan balasan langsung dengan uang yang berlipat.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah diatas adalah, jangan sungkan untuk bersedekah, jangan hiraukan seberapa besar sedekah yang bisa kita berikan dan yang terpenting Ikhlas karena Allh Ta’ala. InsyaAlloh , Allah SWT akan memberikan gantinya jauh lebih besar dari sedekah yang kita keluarkan.